Monday, June 11, 2012

KULIAH PAKAR HEMOSTASIS - drg. KURNIAWAN - HARI SELASA

Saturday, April 14, 2012

KULPAK PENGANTAR FORENSIK HARI SABTU

4shared
#kalo 4sharednya minta buat log in.. ID dan passwordnya masukin yg di smsq tadi ya.. (admin)

Friday, April 13, 2012

MAKALAH BLOK 4 - ISSUE 3

ziddu
4shared
#kalo 4sharednya minta buat log in.. ID dan passwordnya masukin yg di smsq tadi ya.. (admin)

MAKALAH BLOK 4 - ISSUE 2

ziddu
4shared
#kalo 4sharednya minta buat log in.. ID dan passwordnya masukin yg di smsq tadi ya.. (admin)

Wednesday, April 11, 2012

KULIAH PAKAR HARI RABU (REKAM MEDIS)

Download di sini:
4shared
ziddu
#kalo 4sharednya minta buat log in.. ID dan passwordnya masukin yg di smsq tadi ya.. (admin)

Wednesday, March 28, 2012

BLOK 4 KASUS 1

Silakan download makalah blok 4 kasus 1 
via ziddu.com atau via 4shared.com

Wednesday, March 21, 2012

MATERI KULIAH PAKAR EPIDEMIOLOGI UMUM - HARI KAMIS

Silakan Download di sini: 
Epidemiologi 

Tuesday, March 13, 2012

MATERI KULIAH PAKAR

Silakan unduh disini:
Materi kuliah pakar hari selasa

Monday, March 5, 2012

BLOK 3 - KASUS 2

Silakan untuk mengunduh untuk data file makalah:

blok 3 - kasus 2




Untuk file kelompok 3 dan 4 masih belum masuk ke admin, mohon segera untuk mengirim file via email. trimakasih.

Monday, February 27, 2012

Bahaya Penyakit Gigi

 Sakit gigi merupakan salah satu penyakit yang tidak dapat di tahan oleh dewasa, orang tua, maupun anak-anak. Banyak orang tidak mengetahui bahayanya penyakit gigi terhadap diri kita sendiri.
Tanggal 27 February tahun lalu,ada berita di Washington Post bahwa seorang anak berusia 12 tahun meninggal gara2 salah satu giginya abscess (bernanah). Rupanya anak ini (namanya Deamonte Driver ) berasal dari keluarga miskin, mereka tinggal didaerah Maryland ,(MD) USA. Orang tua Deamonte tidak mempunyai medical & dental insurance, jadi persoalan giginya didiamkan saja dengan harapan tidak akan terjadi apa2. Tetapi ternyata timbul komplikasi, dimana kuman2 dari giginya yang abscess telah menjalar ke otak sehingga menyebabkan brain abscess (odontogenic in origin). Deamonte merasakan sakit di kepala yang sangat hebat sehingga terpaksa dirush kehospital dan dilakukan emergency brain surgery.
Dia dirawat selama 6 minggu dirumah sakit, menelan biaya lebih dari $250,000 US (biaya ini terpaksa ditanggung pemerintah), menjalani 2 kali operasi otak dan giginya yang abscess dicabut tetapi akhirnya dia meninggal dunia. Kalau saja orang tua Deamonte tahu akan bahayanya penyakit gigi tentu dia sekarang masih hidup. Saya percaya kasus seperti ini tentu terjadi juga dinegara lain, termasuk Indonesia hanya saja tidak diberitakan oleh media.
Salah satu penyakit gigi yang banyak terjadi pada orang dewasa adalah Periodontal Disease/Periodontitis (di Amrik disebut juga gum disease). Periodontitis adalah peradangan dari jaringan periodontium. Periodontium terdiri dari 4 bagian :
    * 1.Gum/ gusi
    * 2.Alveolar bone/ tulang alveolar
    * 3.Cementum/ lapisan luar dari akar gigi
    * 4.Periodontal Ligament/serat2 yang memegang gigi ketulang alveolar.
The World Health Organization (WHO) melaporkan kira2 15 % dari adults diseluruh dunia mengidap advanced periodontal disease.
Di Amerika sekitar 30-50 % dari adults diatas 30 tahun menderita penyakit ini.
Periodontal Disease disebabkan oleh bakteri yang melekat pada permukaan gigi (dental plaque) dan enzym yang dikeluarkan oleh tubuh sebagai imunne response terhadap serangan bakteri. Dari riset2 belakangan ini ternyata enzym ini malah merusak jaringan periodontium, sehingga terjadi periodontal pocket (celah2 diantara gusi dan gigi). Para ahli berusaha mencari jalan untuk mencegah aktivitas enzym yang merusak ini. Dan sekarang sudah ditemukan obat yang dapat mengurangi aktivitas enzym ini. Nama obatnya " Periostat ", it is the first medication that works by reducing the activity of the enzymes that destroy periodontium. Periostat (20 mg, twice a day) banyak digunakan untuk Advanced Periodontal Disease.
Tanda2nya anda terkena penyakit gusi/Periodontal Disease :
    * gusi berwarna merah (not pink) & mudah berdarah selagi sikat gigi ,dental floss/benang gigi atau menggigit makanan yang keras.
    * gusi bengkak.
    * bau mulut yang aduhai (bad breath).
    * gusi menyusut (gingival recession) sehingga gigi kelihatan panjang2.
    * deep pockets ( Celah2 diantara gusi dan gigi ) 4-10 mm /more.
    * gigi goyang.
Pencegahan untuk penyakit gusi :
    * gosok gigi yang benar, paling sedikit 2x sehari.
    * flossing dengan benang gigi/ dental floss sekali sehari.
    * kumur2 dengan anti bakteri mouthwash, seperti Listerine atau Chlorhexidine Gluconate 0,12 % ( Peridex )
    * regular dental check ups & cleaning oleh dokter gigi / hygienist.
Sejumlah riset belakangan ini mengatakan adanya hubungan antara penyakit gigi dengan diabetes , penyakit jantung koroner & stroke. Professor Howard Jenkins dari University Of Bristol in England mengatakan ada lebih dari 700 jenis bakteri didalam mulut manusia. Kebanyakan dari bakteri ini memang tidak berbahaya , namun ada beberapa diantaranya yang dapat menimbulkan penyakit pada pembuluh darah dimana bakteri yang berbahaya menempel pada platelet sehingga menyebabkan penggumpalan didalam blood vessel.
Kalau penggumpalan darah ini terjadi didaerah otak maka akan mengakibatkan stroke, apabila terjadi di jantung akan menyebabkan heart attack. The WHO believes that oral health is essential to quality of life and affects general health, particularly chronic inflammatory conditions such as  diabetes, cardiovascular or cerebrovascular disease.

Sumber: PDGI Online

Sunday, February 26, 2012

Tumor Raksasa di Mulut Alfiah Bukan Karena Tusuk Gigi

Semarang, Gadis asal Tegal Jawa Tengah terbaring lemas di RSUP Dr Kariyadi, Semarang akibat tumor sebesar semangka di wajahnya. Ayahnya yakin ini gara-gara tusuk gigi, namun dugaan ini dibantah oleh dokter.

Alfiah (19 tahun), gadis belia asal Desa Kedungkelor, Tegal, Jawa Tengah tidak menyangka kondisinya akan berakhir seperti ini. Bermula sejak 5 tahun yang lalu, ia menemukan bintitan kecil mirip jerawat di wajahnya persis di samping bibir sebelah kiri.

Lama kelamaan, bintitan itu terasa gatal dan rasanya ingin digaruk sampai ke dalam. Karena tidak tertahankan, suatu ketika Alfiah nekat menggaruk bagian bibirnya dari dalam dengan tusuk gigi sehingga akhirnya berdarah.

"Gara-garanya itu memang tusuk gigi mas. Sejak kena tusuk gigi lalu berdarah, bintitannya makin membesar," ungkap Samlawi (56 tahun), ayah Alfiah yang sepertinya yakin betul bahwa kanker di mulut anak ke-9 dari 10 bersaudara itu dipicu oleh tusuk gigi.

Karena terus membesar hingga sebesar semangka muda, Alfiah akhirnya diperiksakan di RS Ashari Pemalang, lalu dirujuk ke RS Kardina Slawi. Karena peralatannya tetap belum memadahi, Alfiah dirujuk lagi ke RS Soesilo Slawi dan akhirnya sejak Rabu (9/11/2011) dirujuk ke RSUP Dr Kariyadi Semarang.

"Ini sudah keempat kalinya pindah rumah sakit. Yah, mudah-mudahan di sini bisa sembuh," ungkap Warsinah (50 tahun), ibu Alfiah yang tidak bisa berjualan rujak sejak merawat Alfiah, saat ditemui detikHealth di RSUP Dr Kariyadi, Rabu (16/11/2011).

Karena pengobatan secara medis terkesan lambat memberikan kemajuan, keluarga sempat membawa Alfiah ke tabib dan pengobatan alternatif. Kakaknya yang nomor 7, Samsudin bahkan pernah membawanya berobat ke seorang tabib di Banten tanpa sepengetahuan orangtuanya.

Akibat tumor tersebut, Alfiah tidak bisa beraktivitas normal seperti gadis belia yang lain seusianya. Ia bahkan tidak menamatkan sekolahnya di sebuah Sekolah Dasar di Tegal, karena tak kuat menanggung malu sejak dagunya makin membesar.

"Sakit mas, hanya bisa makan bubur. Agak lemes juga, tapi lainnya nggak apa-apa, nafsu makan juga tetep ada kok," kata Alfiah sambil berusaha untuk tersenyum, meski sesekali harus meringis menahan sakit.

Tumor yang menggerogoti Alfiah juga menjadi beban tersendiri bagi Samlawi, mantan nelayan yang karena faktor usia sudah harus berhenti melaut dan kini tidak punya pekerjaan tetap. Untuk biaya pengobatan Alfiah, ia 100 persen mengandalkan fasilitas Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

Bukan Karena Tusuk Gigi

Dugaan bahwa tumor atau lebih tepatnya ameloblastoma jinak yang diderita Alfiah dipicu oleh tusuk gigi dibantah oleh Dr Darwito, SpB(K)Onk, SH yang menanganinya. Menurutnya, tusuk gigi paling-paling hanya akan memicu infeksi tapi tidak mungkin berlanjut menjadi tumor seperti ini.

"Penyebab pasti tidak diketahui, tapi dalam kasus ini ameloblastoma berasal dari sel email gigi yang tumbuh tak terkendali. Yang membesar itu tulang yang keropos sebenarnya," kata Dr Darwito saat ditemui detikHealth di ruang kerjanya.

Jaringan email yang keropos lalu membesar ini menurut Dr Darwito memicu 'fenomena ping-pong'. Benjolan sebesar semangka di wajah Alfiah jika dipijat akan mengeluarkan bunyi seperti bola ping-pong diremas dan rasanya akan sangat sakit.

Tindakan yang akan dilakukan adalah operasi pengangkatan hingga batas tumbuh jaringan yang sehat, sehingga kemungkinan besar Alfiah akan kehilangan 2/3 rahangnya karena harus dipotong. Sebagai gantinya, rahang Alfiah akan diganti plate atau lempengan logam sebagai rahang buatan.

"Rencananya operasinya besok Jumat, nanti kita akan undang media juga. Kalau tidak ada komplikasi, Alfiah hanya butuh masa pemulihan sekitar 2 minggu saja. Soal rahang, memang nantinya dia jadi tidak punya gigi tapi itu nanti saja dipikirkan, bisa dipasang gigi buatan," pungkas Dr Darwito.

(up/ir)
sumber: detik health

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan



Sariawan Neng...! Kata-kata itu sering kita dengar pada aneka iklan suplemen obat panas yang berseliweran di televisi. Sariawan, gangguan penyakit pada rongga mulut, ini kadang ditanggapi sepele oleh penderitanya. Entah dengan didiamkan saja dengan harapan penyakitnya hilang sendiri atau dengan banyak mengkonsumsi sambal yang diyakini bisa mengobati sariawan. Meski penyakit ini sering terjadi di masyarakat, ternyata tak banyak yang tahu apa penyebab terjadinya sariawan.
Seperti dikemukakan Dr. drg. Harmas Yazid Yusuf, SpBM dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, sariawan merupakan bahasa awam untuk berbagai macam lesi/benjolan yang timbul di rongga mulut. Biasanya jenis sariawan yang sering timbul sehari-hari pada rongga mulut disebut Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR).
Gejalanya berupa rasa sakit atau rasa terbakar satu sampai dua hari yang kemudian bisa timbul luka (ulser) di rongga mulut. Rasa sakit dan rasa panas pada sariawan ini membuat kita susah makan dan minum. Sehingga kadang pasien dengan SAR datang ke dokter gigi dalam keadaan lemas.
"Ini sering menyerang siapa saja. Tidak mengenal umur maupun jenis kelamin. Biasanya daerah yang paling sering timbul SAR ini adalah di mukosa pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah serta di langit-langit," kata drg. Harmas dalam percakapan dengan wartawan disela-sela Kongres Nasional IX Persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia yang diselenggarakan di Bandung, belum lama ini.
Ditanyakan faktor penyebab utama terjadi sariawan, drg. Harmas mengatakan, sampai saat ini belum diketahui penyebab utama sariawan. Namun para ahli menduga banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya sariawan ini, antara lain, defisiensi (kekurangan) vitamin B12 dan zat besi. Selain juga kemungkinan terkena infeksi virus dan bakteri sebagai pencetus timbulnya sariawan ini. "Ada pula yang mengatakan bahwa sariawan merupakan reaksi imunologik abnormal pada rongga mulut," ujarnya.
Banyak pendapat menyatakan munculnya sariawan karena kurangnya vitamin C. Namun tidak sepenuhnya pendapat tersebut benar. Bukan berarti Anda kekurangan vitamin C bila terkena sariawan. Ada faktor penyebab lain yang lebih berperan yakni stress.
"Nah yang cukup sering terjadi pada kita, terutama warga kota yang sibuk adalah mengalami stress. Banyak penelitian menunjukkan faktor psikologis yang disebabkan oleh stress merupakan faktor terbesar terjadi sariawan," ujarnya.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari timbulnya sariawan adalah dengan menjaga kebersihan rongga mulut serta mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin B12 dan zat besi. Selain jangan lupa untuk menghindari stress. Namun bila ternyata sariawan selalu hilang timbul, Anda dapat mencoba dengan kumur-kumur air garam hangat dan pergi ke dokter gigi untuk meminta obat yang tepat untuk sariawannya.

Kanker Rongga Mulut
Kendati sariawan kelihatannya sepele, drg. Harmas meminta perhatian penderitanya bila sariawan yang dideritanya itu berkepanjangan. Karena hal itu bisa menjadi gejala awal terkena kanker rongga mulut. Begitu pula dengan gangguan pada mulut lainnya, seperti infeksi gigi yang menyebabkan gigi goyang. Jika penyebab gigi goyang itu adalah kanker rongga mulut, pencabutan gigi bisa jadi petaka karena mempermudah penyebaran kanker ke organ vital lainnya.
Drg. Harmas menyebut, kanker rongga mulut memiliki gejala yakni, sariawan berkepanjangan selama lebih dari dua minggu, serta kelenjar getah bening di leher terasa sakit dan sedikit bengkak. "Selain juga adanya benjolan-benjolan yang cukup besar di wilayah rongga mulut," kata drg. Harmas kepada wartawan disela-sela.
Harmas menjelaskan, kanker rongga mulut tergolong berbahaya dan sulit disembuhkan karena kebanyakan kasusnya baru terdeteksi dalam keadaan lanjut. Untuk itu, ia menganjurkan dokter gigi mewaspadai gejala awal kanker rongga mulut berupa sariawan yang berkepanjangan serta infeksi gigi.
Kanker rongga mulut adalah kanker di rongga mulut dan faring. Faring adalah saluran yang terletak antara rongga hidung serta rongga mulut dan kerongkongan, termasuk kanker bibir, lidah, kelenjar liur, gusi, dasar mulut, dan bagian lain mukosa bukal.
Jika ditemukan dalam stadium lanjut, kanker rongga mulut biasanya tidak dapat diangkat lagi karena sudah menyebar jauh. Penyebaran mencakup kepala, kelenjar getah bening di leher, paru-paru, hingga lever.

Vitamin C
Satu hal yang perlu perhatikan dalah bagaimana bersikap bijaksana saat mengkonsumsi vitamin C. Karena mengkonsumsi vitamin C dengan dosis terlalu besar bisa mengganggu penyerapan dan penggunaan vitamin B-12 oleh tubuh. Ia juga menurunkan kerja obat tertentu, dan bisa menyebabkan batu ginjal serta diare.
Konsumsi vitamin C yang tinggi dalam jangka pendek juga bisa menjadikan kita malah seperti kekurangan vitamin C. Ibu hamil yang mengkonsumsi 400 miligram vitamin C per hari sepanjang kehamilan, akan melahirkan bayi yang sariawan. Jumlah vitamin C dalam darah juga akan lebih rendah dari normal jika orang yang membiasakan diri makan vitamin C secara wajar.
Vitamin C tak dapat disimpan dalam tubuh. Sehingga memang perlu dikonsumsi setiap hari. Tapi akibat kesadaran tinggi akan perlunya vitamin C, banyak orang di sekitar kita menyantapnya berlebihan.
Bersikap bijak terhadap vitamin C, sama halnya dengan mengakrabinya secara apa adanya. Karena asupan ini sangat penting bagi tubuh. Terutama bagi mereka yang sering mengalami sariawan, scurvy, bengkak gusi atau luka rongga mulut yang jika diamati benar, bukan penyakit sepele. Bisa menyebabkan kekakuan pada sendi tulang, perdarahan di bawah kulit dan jaringan dalam, penyembuhan luka yang lambat, sampai anemia. Padahal sariawan bisa terjadi pada semua golongan usia, bahkan pada bayi berusia 6-24 bulan.
Vitamin C penting sebagai pembentuk kolagen, protein yang berfungsi sebagai "semen" perekat antar-jaringan tubuh. Kolagen ini dibentuk dari prokolagen, yang mengandung asam amino hidroksiprolin dan hidroksilisin. Dua asam amino itu diubah dari prolin dan lisin, setelah sebelumnya prokolagen dibentuk.
Proses perubahan prolin dan lisin dalam prokolagen ini dilakukan oleh enzim prolil hidroksilase, yang membutuhkan keberadaan ion besi ferro. Padahal, bahan tidak stabil dan mudah dioksidasi. Maka tugas vitamin C adalah menjaga agar ion besi ferro tidak teroksidasi.
Kekurangan vitamin C mengakibatkan proses hidroksilasi dalam prokolagen berkurang. Sehingga serat kolagen yang terbentuk menjadi lebih rapuh. Akibatnya, jaringan lunak seperti dalam rongga mulut, jaringan penghubung antara daging dan gigi, daging dan tulang, mudah robek sehingga timbullah sariawan.
Dinding pembuluh-pembuluh darah kapiler di dalam jaringan juga putus, sehingga terjadi perdarahan, misalnya pada gusi. Gusi berdarah, dan jaringannya lemah serta melunak. Dentin, yang terletak di bawah lapisan email gigi dan menjadi bagian dari akar gigi, pecah. Alat pengunyah itu menjadi goyah dan proses penghancuran makanan menjadi sulit. Sambungan tulang pun nyeri. Sehingga kekurangan vitamin C pada bayi bisa mengakibatkan terganggunya pembentukan jaringan tulang.
Perdarahan dalam kulit akan menimbulkan efek yang lebih parah, misalnya munculnya flek hitam-biru yang tampak pada kulit, berupa munculnya bintik-bintik merah di sekeliling tempat tumbuhnya rambut, misalnya tangan, pantat, lengan, dan punggung.
Sel-sel penumbuh rambut tidak menerima zat-zat gizi dari darah, sehingga rambut tumbuh kasar dan kaku. Jika perdarahan terjadi pada jaringan jantung atau otak, penderita sariawan bisa meninggal mendadak. Ini bisa terjadi jika seseorang kekurangan vitamin C selama 5 bulan! Jadi tidak perlu berlebihan dalam mengkonsumsi vitamin C, alih-alih mau sehat malah sakit. (T-1)

Sumber : Suara Karya Online
PDGI Online

Saturday, February 25, 2012

BLOK 3 - KASUS 1

Silakan untuk mengunduh data file makalah:
blok 3 - issue 1
 
Semoga dengan upaya ini dapat mempermudah kita dalam belajar dan secara tidak langsung juga mendukung upaya pencegahan global worming.
Good Luck Guys..

Wednesday, February 22, 2012

Mari Menggosok Gigi Secara Efektif

Sudahkah kalian menggosok gigi hari ini??
Kali ini sahabat kita Dentana akan berbagi informasi tentang menggosok gigi yang efektif. Menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin yang harus menjadi kebiasaan kita setiap hari. Di mana kebiasaan tersebuat berfungsi untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut kita dan napas tetap segar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggosok gigi: 
  1. Cara menyikat harus dapat membersihkan semua deposit pada permukaan gigi dan gusi secara baik, terutama saku gusi dan ruang interdental (ruang antar gigi);
  2. Gerakan sikat gigi tidak merusak jaringan gusi dan mengabrasi lapisan gigi dengan tidak memberikan tekanan berlebih;
  3. Cara menyikat harus tepat dan efisien.
  4. Frekuensi menyikat gigi maksimal 3 X sehari (setelah makan pagi, makan siang dan sebelum tidur malam), atau minimal 2 X sehari (setelah makan pagi dan sebelum tidur malam). dan bagaimana jika tidak bisa menggosok gigi 3 X sehari, dikarenakan berada di sekolah atau tempat kerja atau tempat lain?? Manson (1971) berpendapat bahwa menggosok gigi sehari cukup 2 X, setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.
Nah sobat, setelah kita mengetahui beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggosok gigi, saatnya sekarang kita mengetahui bagaimana cara menggosok gigi yang baik dan benar. Yang pertama adalah pemilihan sikat gigi, disarankan tidak menggunakan sikat gigi yang berbulu keras dan juga tidak berbulu terlalu lembek, kalo kata Dentana sih yang sedang-sedang saja.

Selanjutnya ini nih cara menggosok giginya. Simak dengan baik ya..




(a) Gerakan vertikal. Arah gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan rahang atas dan bawah tertutup. Gerakan ini untuk permukaan gigi yang menghadap ke pipi (bukal/labial), sedangkan untuk permukaan gigi yang menghadap lidah/langit-langit (lingual/palatal), gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan mulut terbuka. Cara ini terdapat kekurangan, yaitu bila menggosok gigi tidak benar dapat menimbulkan resesi gingival/penurunan gusi sehingga akar gigi terlihat.

(b) Gerakan horizontal. Arah gerakan menggosok gigi ke depan ke belakang dari permukaan bukal dan lingual. Gerakan menggosok pada bidang kunyah dikenal sebagai scrub brush. Caranya mudah dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi permukaan kunyah. Kombinasi gerakan vertikal-horizontal, bila dilakukan harus sangat hati-hati karena dapat menyebabkan resesi gusi/abrasi lapisan gigi.

(c) Gerakan roll teknik/modifikasi Stillman. Cara ini, gerakannya sederhana, paling dianjurkan, efisien dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi, jauh dari permukaan oklusal/bidang kunyah, ujung bulu sikat mengarah ke apex/ujung akar, gerakan perlahan melalui permukaan gigi sehingga bagian belakang kepala sikat bergerak dalam lengkungan.

Pada waktu bulu-bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak terhadap permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai lebih kurang 12 kali sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan membersihan sisa makanan di daerah interproksimal/antara gigi.


Itulah cara menggosok gigi yang efektif, disamping menggosok gigi untuk menjaga kesehatan gigi kalian, jangan terlalu banyak makan makanan yang manis. Semoga setelah membaca coretan dari Dentana kalian tidak malas lagi menggosok gigi, budayakanlah menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur malam, luangkanlah waktu sebentar untuk memelihara gigi kalian dan mencapai napas segar. Perlu diingat dan diperhatikan bahwa sumber infeksi/vokal infeksi itu berawal kondisi gigi dan mulut kalian. Dengan gigi sehat dan mulut segar tidur Anda akan nyenyak dan terhindar dari penyakit.

Wednesday, February 15, 2012

PP 33/1963, LAFAL SUMPAH/JANJI DOKTER GIGI Oleh:PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor:33 TAHUN 1963 (33/1963) Tanggal:22 MEI 1963 (JAKARTA)

Tentang:LAFAL SUMPAH/JANJI DOKTER GIGI
Presiden Republik Indonesia,
Menimbang : bahwa perlu menetapkan lafal sumpah/janji dokter gigi;
Mengingat :
1.pasal 5 ayat 2 Undang-undang Dasar;
2.pasal 10 ayat 3 Undang-undang No. 9 tahun 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan (Lembaran-Negara tahun 1960 No. 131);
Mendengar : Menteri Pertama, Wakil Menteri Pertama bidang Kesejahteraan Rakyat, Menteri Kesehatan dan Menteri Kehakiman;
Memutuskan : Menetapkan : Peraturan Pemerintah tentang Lafal Sumpah/Janji Dokter Gigi.
Pasal 1.
(1)Sebelum seorang dokter gigi melakukan jabatannya, maka ia harus mengucapkan sumpah menurut cara agama yang dipeluk nya, atau mengucapkan janji. Ucapan sumpah dimulai dengan kata-kata "Demi Allah" bagi mereka yang beragama Islam, dan sumpah bagi mereka yang beragama lain dari agama Islam, pemakaian kata-kata "Demi Allah" disesuaikan dengan kebiasaan agamanya masing-masing. (2)Sumpah/janji itu berbunyi sebagai berikut :
1.Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan peri kemanusiaan, terutama dalam bidang kesehatan;
2.Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran gigi;
3.Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan keilmuaan saya sebagai dokter gigi; 4.Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran gigi saya untuk sesuatu yang bertentangan denngan hukum perikemanusiaan;
5.Dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan Keagamaan, Kebangsaan, Kesukuan, Politik kepartaian atau Kedudukan Sosial;
6.Saya ikrarkan sumpah/janji ini dengan sungguh-sungguh *16306 dan dengan penuh keinsyafan.
Pasal 2.
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada hari diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Mei 1963. Presiden Republik Indonesia,
SUKARNO.
Diundangkan di Jakarta pada tanggal 22 Mei 1963. Sekretaris Negara,
MOHD. ICHSAN.

Sumber:
Fropeg-kemenkes.or.id

Valplast (gigi tiruan lepasan)

Pada beberapa kasus yang tidak memungkinan dibuatkan gigi tiruan jembatan dan implant, maka gigi tiruan sebagian lepasan merupakan pilihan yang terbaik.Terdapat 3 jenis gigi tiruan sebagian lepasan yang dibedakan menurut bahan basis gigi tiruannya yaitu gigi tiruan kerangka logam, gigi tiruan dengan basis akrilik dan gigi tiruan dengan basis berbahan dasar nilon termoplastik atau sering disebut dengan flexi (valplast).

Bahan nylon thermoplastic yang digunakan membuat valplast mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan gigi tiruan jenis lain, antara lain :
1.    Valplast dapat dibuat lebih tipis dan fleksible
2.    Valplast dibuat tanpa menggunakan frame metal atau cangkolan kawat
3.    Dapat menempel disekitar gigi asli dan jaringan ginggiva dengan aman dan lebih nyaman jika dibandingkan dengan gigi tiruan dengan cangkolan logam
4.    Valplast memiliki warna, bentuk dan design yang menyatu dengan warna alami ginggive sehingga tak terlihat saat digunakan.
5.    Kuat dan tidak mudah patah jika dibandingkan dengan akrilik.
6.    Tidak memerlukan preparasi gigi dan jaringan
7.    lebih tahan lama dibanding akrilik
8.    menguntungkan untuk pasien yang alergi terhadap logam
9.    lebih sedikit waktu yang dibutuhkan untuk kunjungan ke dokter gigi

kelebihan valplast secara keseluruhan membuat pasien lebih nyaman dalam menggunakan gigi tiruan ini, sehingga valplast disukai pasien.
Kontra indikasi  dan kekurangan valplast :
1.    pasien dengan oral hygiene yang buruk
2.    gigi yang mengalami kelainan jaringan periodontal (gigi goyang)
3.    pasien dengan diabetes mellitus tak terkontrol
4.    tidak menguntungkan jika digunakan pada pasien full denture
5.    bukan penghantar suhu, sehingga pasien tidak dapat merasakan suhu makanan secara maksimal.
6.    Kadang, oleh karena polimerisasi tidak sempurna, beberapa waktu setelah insersi bisa timbul perasaan valplast menjepit ginggiva, ini dapat dikoreksi dengan cara relining.

Penggunaan nilon sebagai bahan basis gigi tiruan telah dibahas pada literatur pada tahun 1950. Walaupun nilon tidak direkomendasikan untuk penggunaan umum pada saat itu. Beberapa kerugian yang dilaporkan mengenai bentuk awal nilon termasuk kerentanan warna basis bahan untuk berubah, mengalami stain, penyerapan air yang tinggi dan pembentukan permukaan yang kasar setelah jangka waktu yang pendek. Nilon adalah nama generik untuk beberapa tipe polimer termoplastik yang masuk ke dalam kelas yang dikenal sebagai poliamid. Bahan ini merupakan famili dari polimer kondensasi yang berasal dari reaksi diacid dengan diamine. Nilon menghasilkan variasi poliamid dengan sifat fisik dan mekanik yang tergantung pada kelompok ikatan antara kelompok acid dengan kelompok amine. Penggunaan nilon dental pertama kali tidak sukses karena penyerapana air yang berlebihan, sehingga menyebabkan pemuaian yang berlebihan. Penyerapan air yang lebih rendah pada nilon glass reinforced telah menghasilkan produksi yang lebih dapat diharapkan. Nilon ini terutama diisi dengan cotton glass beads atau chopped glass fibers.

Yang perlu diperhatikan :
1.    Sebelum insersi valplast sediakan air panas dalam gelas, rendamlah valplast beberapa menit, angkat kemudian kibaskan beberapa saat sampai tercipta suhu kamar pada bodi valplast.
2.    Malam hari sebaiknya dilepas seperti perlakuan pada denture lainnya, agar mukosa istirahat dan mengembalikan perfusi oksigen ke ginggiva, mempertahankan kesehatan jaringan periodontal dan mengurangi insiden kecepatan resorbsi alveolar.

Indikasi dan Kontra Indikasi Valplast yang Lebih Spesifik:
• Indikasi
Valpalst dapat digunakan dalam berbagai kondisi seperti pemakaian GTSL umumnya. Contohnya pada pasien yang tidak dapat dibuatkan bridge tetapi memprioritaskan penampilan atau estetik, keuangan pasien yang terbatas. Pasien tidak menginginkan prosedur yang invasif, pasien tidak menyukai kunjuangan rutin untuk pemeliharaan gigi tiruan. Untuk splint temporo mandibular joint (TMJ) jika digunakan dalam bentuk tidak diberi pigmen. Dapat juga digunakan pada venner koemetik untuk menutupi resesi gingiva. Indikasi lainnya adalah bila pasien alergi terhadap akrilik. Material yang ideal untuk gigi tiruan lepasan pada kasus pasien rentan terhadap patahnya gigi tiruan.
• Kontra Indikasi
Kontra indikasi pemakaian valplast adalah jarak interoklusal pada bagian posterior kurang dari 4 mm karena dengan GTSL valplast perlu dipastikan adanya occlusal clearance yang cukup antara RA dan RB untuk pemasangan gigi. Tidak seperti GTSL akrilik konvensional yang ikatan antara elemen gigi tiruan dan basis adalah ikatan kimia, ikatan GTSL valplast adalah secara mekanik. Jika tidak ada ruang yang cukup untuk menempatkan lubang retensi pada gigi, elemen gigi tiruan dapat berubah tempat.Ruang yang dibutuhkan kira-kira 5 mm atau lebih dari posterior interocclusal clearance, yaitu antara gigi dan bridge lawan, untuk memaksimalkan retensi elemn gigi.
Kontra indikasi lainnya adalah bila ada torus mandibula atau maksila serta bentuk ridge yang knife edge pada bilateral free-end, flat ridge, deep overbite (4 mm atau lebih) dimana gigi anterior dapat menghalangi dalam pergerakan-pergerakan yang tidak teratur, juga tidak dianjurkan pada penggunaan immediate.

Jenis Pilihan Valplast
Valplast dapat digunakan bilamana mempertimbangkan gigi tiruan sebagaian lepasan. Menurut Keller terdapat 3 pilihan dasar jika memilih valpalst yaitu : (1) gigi tiruan sebagian valplast bilateral, (2) gigi tiruan sebagian valplast unilateral/ boomer bridge, (3)kombinasi valplast dengan kerangka logam vitalium 2000.
• Gigi tiruan sebagain valplast bilateral
Tanpa logam, gigi tiruan sebagain fleksibel valplast memberikan banyak kegunaan dan estetik pada gigi tiruan sebagaian lepasan rahang atas. Pasien yang pernah menggunakan gigi tiruan sebagain konvensional logam dan sekarang menggunakan valplast melaporkan bahwa valplast terasa alami di dalam mulut karena ketipisannnya dan sifat bahan yang ringan. pasien juga merasa percaya diri jika amkan, tersenyum dan berada di depan publik karena retensi yang sangat baik disain cengkeram yang tipis.

















• Gigi tiruan sebagian valplast unilateral/ boomer bridge
Restorasi valplast unilateral dengan disain cengkeram yang tipis memberikan retensi maksimal, stabilitas dan estetik. Valplast nesbit merupakan valplast yang ideal untuk penggantian 1 gigi posterior dan valplast flipper merupakan valplast yang ideal untuk penggantian 1 gigi anterior.


• Kombinasi valplast dengan kerangka logam vitalium 2000
Gigi tiruan valplast juga dapat digunakan dengan vitalium 2000 cast metal framework agar estetik terlihat alami dan meningkatkan stabilitas, karena rest oklusal dan rest lingual terbuat dari logam. Untuk kekuatan maksimum, valplast dapat dibuat dengan cast metal frame seperti Vitalium 2000 dengan kekuatan tensil lebih dari 855 Mpa untuk meningkatkan ketahanan terhadap fraktur. Vitalium 2000 merupakan kekerasan vikers yang meminimalkan abrasi pada gigi antagonisnya dan menghasilkan kekuatan lebih dari 600 Mpa membantu dalam menahan deformasi permanen.


 Valplast yang dikombinasikan dengan metal dan berbahan plastik pada cengkeramnya dapat meningkatkan kekuatan dan dukungan yang lebih. Cengkeram yang terbuat dari dari bahan nilon termoplastik ini tampak alami sehingga mendukung faktor estetik. Kombinasi valplast dan vitalium, memaksimalkan sifat fisik dari gigi tiruan sebagaian dan membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk daeraha edentulous yang luas, khususnya pada rahang bawah.

Sumber :
http://www.valplast.ca/
www.googlesearch.com
http://drgdondy.blogspot.com/
Disarikan dari “Aplikasi dan Disain Valplast Pada Gigi Tiruan Sebagian Lepasan” oleh Ignatia Wurangian, JITEKGI 2010, 7(2): 63-68

Tuesday, February 14, 2012

Istilah-Istilah Kedokteran Gigi Dasar


Istilah-Istilah Ilmu Kedokteran Gigi:
  1. Konservasi: Ilmu pengawetan gigi
  2. Operative dentistry: Ilmu Penambalan gigi
  3. Endodontia: Ilmu perawatan saluran akar
  4. Orthodontia: Ilmu meratakan gigi
  5. Prothodontia: Ilmu geligi tiruan
  6. Exodontia: Ilmu pencabutan gigi
  7. Periodontia: Ilmu perawatan jaringan luar
  8. Dental teknologi: Ilmu teknologi gigi

Istilah-Istilah dalam Rongga Mulut dan Jaringan-Jaringan Sekitarnya:
  1. Bibir dengan bagian-bagiannya:
    a. bibir atas
    b. bibir bawah
    c. tepi bibir
    d. sudut bibir (commisure)
    e. tuberkel: tonjolan bulat pada bibir atas tengah bawah
  2. Filtrum: lekukan antara tuberkel dan hidung.
  3. Labiometal groove: suatu depresi (cekungan) linier yang dangkal yang berjalan horisontal di bawah bibir bawah yang membatasi dagu.
  4. Nasalabial groove: lekukan antara hidung/nasal dan bibir/labia
  5. Dagu

Istilah-Istilah Kedokteran Gigi Dasar:
  1. superior: atas
  2. inferior: bawah
  3. dextra/dexter: kanan
  4. sinistra: kiri
  5. labia: bibir (labium)
  6. lingua: lidah
  7. fasial: muka
  8. palatum: langit-langit
  9. lateral: bagian tubuh yang letaknya jauh di sisi bidang median
  10. bilateral: dua bagian sepasang, letaknya simetris
  11. vestibule: ruang antara aspek labia dan bukal gigi dan gingiva, dengan aspek dalam dari bibir dan pipi
  12. operculum: lapisan jaringan gingiva yang menutupi gigi yang baru erupsi sebagian
  13. frenulum: penyekat vestibulum dimedian
  14. email: korona/mahkota
  15. sementrum: akar/radix
  16. apeks: ujung akar
  17. sisi mesial: sisi yang berhadapan dengan median
  18. sisi distal: sisi yang berlawanan dengan median
  19. sisi bukal: sisi yang menghadap pipi
  20. permukaan proksimal: permukaan gigi yang berhadapan dengan sisi gigi sebelahnya
  21. permukaan insisal: permukaan gigi untuk mengunyah
  22. oklusi/oklusal: kontak gigi atas dan bawah

Gigi Berlubang, Jangan Naik Pesawat Terbang


KOMPAS.com - Bila Lebaran nanti Anda berencana mudik dengan pesawat terbang, sebaiknya periksa dulu apakah ada lubang di antara deretan gigi. Pasalnya, sakit yang datang akibat karies bisa berlipat ganda saat kita naik pesawat terbang.

Menurut penjelasan drg.Ratu Mirah Afifah GCCLindent, MDSc, staf pengajar dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, ujung-ujung saraf di dentin yang terdapat di bawah lapisan email gigi yang terbuka akan lebih sensitif terhadap perubahan suhu atau ketinggian.

"Dentin memiliki saluran-saluran kecil yang berhubungan dengan saraf. Bila ada rangsangan, baik suhu atau ketinggian, saraf akan terangsang dan menimbulkan sakit," papar dokter Ratu.
Rasa sakit juga bisa timbul bila gigi mati dan terjadi infeksi. "Gigi yang mati dan terkena tekanan akan menimbulkan gas. Bila gasnya mendesak keluar, rasanya sakit sekali. Persis seperti nanah dalam bisul," katanya.

Karena alasan itulah, pilot dan seluruh kru pesawat wajib memiliki gigi yang sehat dan tidak berlubang. Para calon penumpang pesawat juga disarankan untuk menambal giginya sebelum bepergian dengan pesawat.

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Dokter Gigi Indonesia, drg.Zaura Rini, MPS, angka karies gigi di Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan negara berkembang lainnya. "Kalimantan merupakan pulau dengan tingkat karies gigi tertinggi. Tak heran bila jarang ada taruna Angkatan Udara dari sana," ujarnya dalam acara Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia di Jakarta (11/9).

Tingginya prevalensi dan keparahan karies gigi di Indonesia, menurut Rini disebabkan karena masyarakat masih menganggap remeh masalah kesehatan gigi. Di sisi lain, banyak orang yang belum sadar untuk berobat sebelum karies bertumpuk pada giginya.

Anak Sehat Bisa Dilihat dari Giginya


JAKARTA, MINGGU — Orangtua yang memperhatikan tumbuh kembang anak perlu mencermati tanda-tanda anak memiliki asupan gizi yang baik. Seperti dituturkan ahli gizi Dr dr Anie Kurniawan, M.Sc, SpGK, ada 10 tanda umum yang mudah dikenali dari anak yang memiliki gizi yang baik.
Pertama, anak sehat bertambah umur, berat dan tinggi badan pun bertambah. Kedua, postur tubuh tegap dan otot padat. Pertumbuhan dan perkembangan rangka tubuh diukur dengan cara berdiri tegak. Pertumbuhan otot dilihat dengan pengukuran lingkar lengan atas yang sesuai dengan usianya.
Ketiga, rambut berkilau dan kuat. Anak yang memenuhi kriteria ini memiliki cukup asupan makronutrien, seng, serta vitamin C dan E.
Keempat, kulit serta kuku bersih dan tidak pucat. Kulit lembab dan tidak bersisik itu cukup asupan vitamin A, C, dan E.
Kelima, wajah ceria, mata bening, dan bibir segar. Kejiwaan anak ditandai dengan sifat ceria, aktif berkomunikasi, dan mau berteman.
Keenam, gigi bersih dan gusi merah muda. Gigi anak berkilat, gusi merah muda berkilat, dan lidah bersih segar artinya anak memiliki kecukupan acupan niasin, asam folat, riboflavin, dan vitamin B 12.
Ketujuh, nafsu makan baik dan buang air besar teratur.
Kedelapan, anak bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur. Fungsi motorik anak yang sehat bila anak bergerak aktif sesuai umur, lincah bermain sesuai umur, dan berbicara lancar sesuai umur.
Kesembilan, anak sehat itu penuh perhatian dan bereaksi aktif. Kecerdasan anak diartikan dengan sikap penuh perhatian, rasa ingin tahu, bereaksi aktif, dan berprestasi.
Kesepuluh, anak dapat tidur nyenyak. Status gizi memengaruhi kebiasaan tidur anak. Menurut dr Anie, ada hubungan antara indeks masa tubuh dan kebiasaan tidur anak. Misalnya anak perempuan (sekitar 13 tahun) yang langsing tidur lebih lama dan nyenyak daripada yang gemuk. Anak bergizi baik (tidak kegemukan) tidur lebih banyak. Dengan kecukupan asupan zat gisi dan serat dari makanan diharapkan anak bisa buang air besar lancar, nafsu makan baik, dan tidur nyenyak.

Ramuan Pemutih Gigi Alami


KOMPAS.com - Ingin gigi Anda lebih putih? Ramuan ajaib buatan sendiri ini bisa membuat gigi kita lebih putih berkilau. Dan dijamin pasti ekonomis.
Rahasia dari metode pemutih gigi murah buatan sendiri adalah malic acid yang merupakan zat yang bisa menghilangkan noda pada permukaan gigi. Hilangkan "noda" kopi, anggur merah, dan soda pada gigi dengan ramuan dari campuran stroberi dan soda kue. “Cara cepat dan murah untuk mencerahkan senyum Anda,” ujar Adina Carrel, DMD, dokter gigi dari Manhattan Dental Arts di New York City.
Bahan: 1 (satu)  buah stroberi matang dan ½ sdt soda kue.
Cara membuat:
1. Hancurkan stroberi sampai menjadi bubur, lalu campurkan soda kue hingga merata.
2. Setelah ramuan selesai, aplikasikan ke seluruh gigi dengan menggunakan sikat gigi. Diamkan selama 5 menit.
3. Bersihkan gigi dengan air sampai bersih, gunakan benang gigi untuk membantu menghilangkan biji-biji stroberi.
4. Lakukan 1 x seminggu, karena penggunaan berlebih merusak email gigi kita akibat kandungan asam yang terdapat dalam stroberi.

(Astrid Anastasia)

Lebih Baik Sakit Hati daripada Sakit Gigi


KOMPAS.com - Barangkali lebih baik sakit hati daripada sakit gigi. Bagaimana tidak, selain rasa nyeri yang menyengat, penyakit pada gigi juga bisa menjalar ke bagian tubuh lain.
Becky Tumewu (39), presenter, suatu kali bercerita tentang keponakannya yang masih duduk di kelas dua SD yang tiba-tiba pingsan di sekolah dan dilarikan ke rumah sakit. Ternyata diketahui kalau jantungnya dipenuhi cairan. "Setelah diselidiki, ternyata menurut dokter penyebabnya adalah lubang di gigi," katanya prihatin.

Hubungan bakteri dalam mulut dengan penyakit jantung akhir-akhir ini memang banyak diteliti, terutama berkaitan dengan bakteri enokarditis dan penyakit jantung koroner. Menurut sebuah penelitian, dari sejumlah kasus penyakit jantung , 54 persen pasien memiliki riwayat penyakit periodontal (gusi).

Mulut merupakan tempat ideal untuk perkembangan bakteri. Bila tak dibersihkan dengan sempurna maka racun dan bakteri bisa masuk ke peredaran darah. Selain penyakit jantung, infeksi pada gigi juga bisa membuat seseorang mengalami pegal-pegal di sekitar leher, radang otot, nyeri mata, bahkan gangguan ginjal.

Penyebaran penyakit dari gigi ke organ tubuh lain ini menurut dokter gigi Aditya Pribadi, Sp.Ort, terjadi lantaran fokal infeksi, yakni infeksi kronis di suatu tempat dan memicu penyakit di tempat lain. "Racun, sisa-sisa kotoran, atau mikroba penginfeksi pada gigi dan mulut bisa menyebar ke tempat lain," ujar dokter dari klinik Dharmawangsa Dental Care, Jakarta, ini.

Dampak penyebaran infeksi pada jantung dapat berupa penyakit jantung koroner, peradangan otot, serta katup jantung. Pada kulit, manifestasinya bisa berupa rasa gatal-gatal.

"Saya pernah punya pasien yang direfer dari dokter kulit. Pasien ini mengalami gatal-gatal di tangan dan kaki yang tak sembuh-sembuh. Setelah saya periksa ternyata dalam giginya ada lubang dan sisa-sisa akar yang masih tertinggal. Gusinya jadi infeksi," papar Aditya.

Sementara itu pada mata, bakteri pada gigi akan membuat mata cepat lelah dan nyeri pada bagian atas mata. Nyeri ini ditimbulkan oleh infeksi pada gigi karena ternyata kedua organ ini punya induk saraf yang sama.

Menurut Aditya, penyebaran infeksi ke gigi ke bagian tubuh lain memang membutuhkan proses yang panjang. "Memang agak sulit menentukan berapa lama proses penyebarannya," katanya. Penyebaran penyakit ini, lanjut Aditya, baru terjadi bila penyakitnya sudah mengenai saraf gigi dan infeksi.

Untuk mencegah kerusakan gigi dan komplikasi penyakit lain, perawatan gigi mutlak dilakukan. Selain membersihkan gigi minimal dua kali sehari, sesudah makan dan sebelum tidur, periksakan gigi ke dokter minimal enam bulan sekali.

"Sisa-sisa makanan yang menempel di gigi bisa menjadi plak. Bila tidak dibersihkan akan menjadi karang gigi. Nah, karang gigi ini merupakan tempat menumpuknya bakteri. Karena itu wajib dibersihkan enam bulan sekali," ujar Aditya.

Penyakit gigi dan gusi yang diakibatkan oleh plak dapat berupa gigi berlubang (karies) dan pembusukan jaringan sekitar gigi sehingga berakibat gigi mudah goyah dan tanggal. Karena itu, gosoklah gigi secara teratur untuk menghambat pembentukan plak.

30 Persen Anak Indonesia Ompong Sebelum Usia 12


GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Sakit gigi terutama karena karies atau gigi berlubang menjadi alasan utama bagi siswa tingkat Sekolah Dasar untuk absen dari kegiatan belajar mengajar. Seluruh puskesmas di Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta juga mencatat sakit gigi dalam urutan sepuluh besar dari penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat pedesaan.
Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Rini Zaura MDS mengungkapkan bahwa data riset nasional menunjukkan bahwa 30 persen dari anak-anak sudah ompong sebelum usia 12 tahun. Dari jumlah anak yang ompong tersebut, hanya 0,7 persen yang giginya ditambal.
“Akan semakin banyak anak dengan gigi ompong jika tidak ada penanganan sejak dini untuk menanamkan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut,” ujar Rini dalam jumpa pers usai acara peresmian program SD Binaan kerjasama antara Pepsodent dan PDGI di SD Negeri Panggang II, Panggang, Gunung Kidul, Rabu (29/7).
Menurut Rini, jumlah warga yang merawat gigi di wilayah perkotaan adalah kurang dari 10 persen sedangkan di pedesaan adalah di bawah 1 persen. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk merawat kesehatan gigi dan mulut, hambatan ekonomi, dan hambatan psikologis menjadi penyebab tingginya angka sakit gigi di Indonesia. Belum lagi adanya budaya mengkonsumsi makanan manis dan lengket.
Faktor lain yang menyebabkan tingginya angka sakit gigi adalah masih rendahnya jumlah dokter gigi di Indonesia. Mayoritas dokter gigi terpusat di wilayah perkotaan. Rasio dokter gigi dibanding populasi adalah 1:10.000 dari idealnya 1:2.000. Di Kabupaten Gunung Kidul, misalnya, hanya terdapat 42 dokter gigi untuk 750.000 warga.
Untuk memberikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut, PDGI terus menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan swasta. Kali ini, PDGI bekerjasama dengan merek pasta gigi Pepsodent dari PT Unilever Indonesia. Sebanyak 60 cabang PDGI  di seluruh Indonesia akan membina 120 SD selama tiga tahun ke depan.
Manajer Kerjasama Profesional Kesehatan Gigi PT Unilever Indonesia Ratu Mirah Afifah mengungkapkan pihaknya akan menyuplai produk-produk kesehatan gigi seperti sikat gigi, pasta gigi, dan gelas kumur bagi siswa selama tiga tahun berturut-turut. Selain itu juga akan digelar pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut oleh dokter gigi dari cabang PDGI setempat. 

Sikat Gigi Bisa Cegah Pikun

KOMPAS.com - Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan mulut, salah satunya adalah menjaga agar ingatan tetap tajam. Demikian menurut studi terkini yang dipublikasikan dalam Journal of Neurology, Neurosurgery, and Pscychiatry.

Menurut para ahli, patogen penyebab gangguan gigi yang disebut Porphyromonas gingivalis dalam jumlah banyak di mulut, terutama pada orang lanjut usia bisa menyebabkan gangguan daya ingat. Patogen ini bisa disingkirkan bila kita rajin menyikat gigi dua kali sehari serta rutin memeriksakan gigi ke dokter. 

Dr. James M.Noble dari Columbia College of Physician and Surgeon, New York, AS, mengatakan, orang dengan patogen Porhyromonas gingivaliscukup banyak diketahui mengalami gangguan dalam mengingat huruf atau angka dalam tes keterampilan daya ingat. 

Dalam studinya, Noble dan timnya melakukan tes terhadap 2.300 pria dan wanita berusia 60 tahun atau lebih yang diperiksa kesehatan giginya dan mengikuti berbagai tes kemampuan daya ingat dalam National Health and Nutrition Examiniation Survey III yang dilakukan antara tahun 1991 dan 1994. 

Secara umum, 5,7 persen lansia mengalami kesulitan dalam tes daya ingat dan 6,5 persen gagal dalam tes penjumlahan dan pengurangan. Para responden yang memiliki kadar patogen tertinggi (lebih dari 119 unit) diketahui yang paling banyak gagal dalam tes tersebut.

Sebelumnya, para ahli telah mengaitkan kondisi gigi dengan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan Alzheimer. Penyakit gusi juga memengaruhi kemampuan otak dalam mengingat.

Deteksi Mudah Kondisi Gusi dan Gigi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Anda perlu berhati-hati pada tanda-tanda seperti gusi sering bengkak, merah-merah, atau berdarah tanpa sebab yang jelas, ngilu-ngilu di gigi, atau mungkin napas yang bau. Sebab bisa jadi itu adalah awal penyakit-penyakit gusi (periodontal diseases). Dan bila tidak diatasi dengan baik, bukan tidak mungkin akan berakibat pada tanggalnya gigi dan penyakit gusi lainnya.

Jawablah beberapa pertanyaan yang diadopsi dari sebuah situs kesehatan gigi dan gusi di bawah ini untuk memperkirakan apakah Anda punya gejala-gejala penyakit gusi:

1.    Apakah mulut Anda sering nyeri?
2.    Apakah gusi Anda berdarah ketika sikat gigi atau mengunyah makanan yang keras?
3.    Apakah Anda memperhatikan adanya jarak atau ruang antara gigi-gigi di gusi?
4.    Apakah Anda merasa gusi Anda sering bengkak atau menjadi lembek?
5.    Apakah gusi Anda "mengkerut" sehingga gigi-gigi Anda kelihatan lebih panjang?
6.    Apakah napas Anda selalu bau?
7.    Apakah Anda pernah mendapati gusi Anda bernanah?
8.    Apakah Anda merasa ada perubahan pada susunan gigi Anda, terutama ketika menggigit?

Tiap pertanyaan di atas mengindikasikan adanya gejala-gejala kelainan pada gusi Anda. Semakin banyak Anda menjawab "Ya", semakin besar kemungkinan untuk terkena gangguan gusi. Dan jika Anda menjawab "Ya" pada seluruh pertanyaan di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter gigi (periodontist).@ jam

Jangan Abaikan Kesehatan Gusi


Kompas.com - Jika ingin mempertahankan gigi, rawatlah gusi. Nasihat ini rasanya tidak berlebihan karena penyebab utama tanggalnya gigi pada orang dewasa adalah penyakit gusi (periodontal). Gangguan gusi disebabkan berbagai faktor, termasuk plak bakteri.
Bentuk penyakit gusi bermacam-macam dan bisa menyebabkan lemahnya penopang gigi. Penyakit gusi yang paling sering terjadi adalah peradangan gusi (gingivitis) dan periodontitis, bentuk lanjut dengan kerusakan jaringan.
Peradangan gusi memiliki gejala gusi bengkak, mudah berdarah saat gigi disikat, serta perubahan warna gusi dari merah muda menjadi merah tua. Penyebabnya adalah plak, yaitu lapisan bakteri. Saat menjadi keras, plak berubah menjadi tartar berwarna putih (kalkulus) yang lama kelamaan menjadi hitam.
Pembentukan plak dan dan tartar dapat menyebabkan iritasi pada gusi sehingga terjadi kantong-kantong bakteri tempat bakteri berkembang biak. Bakteri mengeluarkan racun yang membuat gusi terinfeksi, bengkak, dan lembek.
Menurut Prof.drg.Melanie S.Djamil dari Fakultas Kesehatan Gigi Universitas Trisakti Jakarta, jika radang gusi dibiarkan, jaringan penyangga akar gigi akan rusak dan tulang gigi tererosi sehingga lama-lama gigi akan tanggal. "Gigi yang terdapat di rahang bawah biasanya yang paling mudah copot," katanya di sela acara berbuka puasa untuk media yang diadakan oleh Pepsodent di Jakarta, Selasa (31/8).
Cara untuk mengetahui kesehatan gusi adalah dengan mengukur kedalaman celah antara gusi dan gigi. Untuk ini dokter akan memasukkan alat logam ke bawah gusi sampai ke dasar. "Jika kedalamannya lebih dari 3 mm berarti sudah terbentuk kantong antara gusi dan gigi. Makin lama, risiko terjadinya rapuh tulang semakin besar," katanya.
Radang gusi biasanya tidak menimbulkan rasa apa-apa sehingga tanpa disadari bisa berlangsung terus. Akibatnya, banyak orang yang giginya sudah mulai tanggal di usia muda. Karena itu kesehatan gusi tidak bisa diabaikan. Penggunaan pasta gigi antiplak dan antitartar (karang gigi) disarankan untuk meningkatkan perlindungan dan menjaga kesehatan gusi.
Yang tidak kalah penting untuk mencegah radang gusi adalah dengan menjaga kebersihan mulut. "Sikat seluruh permukaan gigi dan lidah. Paling tidak berkumurlah setelah makan untuk mengurangi jumlah bakteri yang menempel," kata drg.Ratu Mirah, profesional relationship manager oral care PT.Unilever Indonesia, yang ditemui di acara yang sama.
Menyikat gigi pun harus dilakukan secara benar karena gerakan yang salah dan terlalu keras justru menyebabkan radang gusi. "Selalu sikat gigi dari bagian gusi ke gigi. Jangan lupa untuk menyikat bagian lidah karena ini juga jadi tempat berkumpulnya bakteri," kata drg.Mirah.

5 Cara Redakan Gangguan Mulut


KOMPAS.com - Gangguan pada area sekitar mulut, seperti gigi, gusi, atau rahang, memang sangat menyakitkan. Kadang-kadang, kita jadi tak bisa tidur dibuatnya. Sebelum gangguan ini bertambah parah, cobalah melakukan "pertolongan pertama". Bila perawatan yang Anda lakukan tidak menolong, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan selanjutnya.
Gigi sensitif
Penyebab
: Akar-akar saraf yang terkena, seringkali karena gusi yang menyusut
Perawatan: Hentikan penggunaan pasta gigi yang mengandung pemutih, tartar control, dan baking soda. Bahan ini sifatnya abrasif, dan beberapa di antaranya mengandung fosfat, dua penyebab gigi sensitif. Selain itu, jangan menyikat gigi terlalu keras karena, "Menyebabkan gusi menyusut," kata spesialis kosmetik dan rekonstruksi gigi Sherri Worth, DDS. Jika rasa sakit belum hilang, kunjungi dokter Anda untuk mendapatkan perawatan fluoride.
Gigi goyah atau tanggal
Penyebab
: Benturan, gigi yang sudah rusak, atau gigi susu yang memang sudah waktunya tanggal.
Perawatan: Bila gigi goyah, berkumurlah sebentar, lalu dorong kembali gigi ke tempatnya. Kemudian gigit atau tekan gigi tersebut dengan menyelipkan kain yang lembut atau kantong teh celup yang lembab, untuk menahan gigi di tempatnya. Memaksa mencabut gigi yang goyah akan merobek ligamen-ligamen periodontal. Padahal, beberapa ligamen itu mungkin masih melekat di gigi, membuatnya menyatu kembali dengan gusi. Minum minuman panas, merokok, dan mendorong gigi dengan lidah terus-menerus akan menghalangi hal itu terjadi. Bila gigi Anda tanggal, pungut kembali gigi pada enamelnya, bukan pada akarnya. Lalu lakukan hal seperti di atas.

Lidah terasa terbakar
Penyebab
: Minum minuman yang terlalu panas
Perawatan: Segeralah berkumur dengan secangkir air hangat yang telah diberi satu sendok teh garam. "Cara ini bisa meredakan rasa panas itu," kata Worth. Garam akan menyerap infeksi pada permukaan jaringan yang dibuang oleh tubuh, dan membantu menetralisasi lingkungan asam di dalam mulut yang memicu perkembangan bakteri.

Rasa ngilu pada rahang
Penyebab
: Biasanya karena gigi yang saling beradu ketika Anda tidur. Tanpa sadar Anda menekan gigi kuat-kuat, yang bisa menimbulkan peradangan sendi temporomandibula (sendi pada rahang, atau biasa disebut TMD). Gangguan ini bisa menimbulkan sakit kepala yang ditandai dengan rasa nyeri yang menyebar, dari depan telinga lalu menurun ke arah rahang bawah.
Perawatan: Gigi yang saling beradu saat tidur biasanya disebabkan Anda berangkat tidur dalam keadaan banyak pikiran, atau stres. Jika Anda memang sedang stres, coba lakukan hal ini. "Beri waktu 30 menit untuk mengosongkan pikiran sebelum tidur," saran Worth. "Atau coba mandi air hangat, atau mendengarkan musik yang lembut." Karena biasanya gigi beradu saat tidur miring, Anda juga bisa mencoba tidur telentang.

Sariawan
Penyebab
: Kemungkinannya banyak, dari tergigit hingga stres. Makan keripik atau makanan lain yang berbumbu dan renyah akan makin mengiritasi nyeri tersebut.
Perawatan: Celupkan kapas ke dalam minyak sayur, lalu tekan pada bagian yang nyeri selama sekitar satu menit, tiga atau empat kali sehari. "Minyak membantu melapisi rasa nyeri dan melindunginya dari iritasi," ujar Mary Ellen Camire, PhD, profesor ilmu makanan dan nutrisi dari University of Maine.

Mulut Kering Bisa Merusak Gigi


Kompas.com - Mulut  kering, walau terkadang dialami, jangan disepelekan. Karena mulut yang terus menerus kering dapat memengaruhi rasa makanan kita, bahkan kesehatan gigi.
Mulut kering bisa disebabkan oleh berbagai hal, tapi terutama adalah stres atau efek samping obat-obatan yang membuat produksi air liur berkurang. Jika terjadi sesekali ini merupakan hal yang wajar, yang perlu diwaspadai adalah mulut kering yang terjadi terus menerus karena produksi air lidah berkurang.
Setiap hari, orang dewasa sehat menghasilkan kira-kira 1,5 liter air ludah. Bila produksinya sangat sedikit bisa berakibat mulut kering (xerostomia).
Air ludah di dalam mulut mempunyai berbagai fungsi. Yang paling jelas, ludah membuat berbicara menjadi mudah. Selain itu juga membantu memproses makanan, mempermudah proses menelan dan membantu pencernaan.
Mineral yang terkandung dalam air liur juga membantu memperbaiki gigi berlubang pada fase awal dan juga mencegah gigi berlubang dengan cara membersihkan sisa makanan dan plak, menghambat pertumbuhan bakteri serta menetralkan asam perusak di dalam mulut.
Langkah pertama untuk mengatasi mulut kering adalah mengonsumsi cukup air. Imbangi dengan higienitas mulut dengan cara menyikat gigi, flossing serta berkumur dengan obat kumur anti bakteri. Perhatikan juga efek samping obat yang sedang diminum. Kebiasaan bernapas dari mulut juga bisa menyebabkan mulut kering.
Jika gejala mulut kering terus berlanjut, konsultasikan pada dokter gigi. Kelainan kelenjar ludah, kerusakan saraf pada cedera kepala, stroke serta penyakit Alzheimer juga bisa menyebabkan mulut kering.

Indonesia Timur Kekurangan Dokter Gigi


BANDUNG, KOMPAS - Tenaga kesehatan gigi di Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Akibatnya, pelayanan kesehatan gigi untuk Indonesia timur kurang diperhatikan.
Demikian data Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia yang disampaikan ketuanya, Eky S Soeria Soemantri, di Bandung, Senin (12/9). Hampir 70 persen dari 17.000 dokter gigi yang terdaftar pada Desember 2010 masih di Pulau Jawa. Bahkan, 90 persen dokter gigi spesialis berada di Jawa.
”Salah satu penyebabnya adalah keengganan dokter gigi bertugas di luar Jawa,” kata Eky.
Kondisi tersebut diperparah dengan keterbatasan sarana pendidikan tenaga kesehatan gigi. Universitas yang membuka fakultas kedokteran gigi terkonsentrasi di Jawa. Di Indonesia timur baru ada di Manado, Makassar, dan Denpasar. Upaya pemerintah menambah fakultas kedokteran gigi dari 14 menjadi 26 kebanyakan masih di Jawa.
Akibatnya, layanan kesehatan bagi masyarakat lebih banyak mengandalkan perawat gigi di puskesmas yang kompetensinya berbeda dengan dokter gigi. Rasio dokter dengan masyarakat tidak seimbang. Di Provinsi Papua Barat hanya ada 40 dokter gigi.
Eky meminta pemerintah merancang insentif bagi dokter gigi yang bertugas di sana dengan pemberian fasilitas dan gaji. Hal itu juga harus dibarengi dengan fasilitas yang mencukupi, misalnya listrik untuk peralatan gigi.
Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Bambang Giyatno, mengatakan, dari 8.000 puskesmas di Indonesia, hanya 15-20 persen yang memiliki dokter gigi.
”Kami berupaya menambah tenaga kesehatan gigi, salah satunya dengan menambah fakultas kedokteran gigi menjadi 26 agar tahun 2014 rasionya menjadi satu dokter untuk dua puskesmas,” kata Bambang.
Layanan kesehatan gigi untuk daerah terpencil tidak hanya soal orang, demikian Bambang. Dokter gigi juga kesulitan bekerja bila puskesmas tidak memiliki fasilitas listrik yang memadai. Untuk itu, dibutuhkan peran serta pemerintah daerah.
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, sebanyak 75 persen gigi masyarakat Indonesia mengalami karies (karang) dengan tingkat keparahan 5 gigi per orang. Dari jumlah itu, 23 persen orang sadar giginya bermasalah.
Zaura Rini Anggraeni, Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia, mengungkapkan, masih banyak orang yang belum memahami cara menyikat gigi yang baik dan pada waktu yang tepat. Malam hari sebelum tidur adalah saat paling tepat untuk menggosok gigi demi menghindarkan bakteri dari sisa makanan yang dapat merusak lapisan email gigi dan menyebabkan infeksi.
”Gigi yang terinfeksi bisa menyebabkan masalah di jantung dan lambung,” kata Zaura.
Kondisi ini diperparah dengan rendahnya kemauan warga memeriksakan gigi. Seharusnya enam bulan hingga setahun sekali gigi harus diperiksakan agar diketahui secara dini bila ada gigi bermasalah. Zaura menyatakan, bila penderita baru ke dokter saat muncul masalah, biaya yang dikeluarkan bisa jauh lebih besar.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan menggelar Bulan Kesehatan Gigi Nasional dengan menggelar pelayanan gigi gratis di 14 rumah sakit gigi dan mulut di Indonesia. (eld)

Gigi 72,1 Persen Penduduk Berlubang


JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan tahun 2007, gigi sekitar 72,1 persen penduduk Indonesia berlubang. Selain itu, 43,4 persen penduduk yang berusia lebih dari 12 tahun mengalami karies gigi yang belum tertangani.
Data itu diungkapkan Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Trisakti (Usakti), Jakarta Barat, Prof Melanie S Djamil, saat ditemui dalam acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2011 di FKG Usakti, Senin (26/9/2011).
Salah satu penyebab tingginya angka itu adalah kurang perhatiannya masyarakat akan kesehatan gigi mereka. "Sakit gigi terkadang dianggap sepele, dan orang tua beranggapan bahwa gigi anak mereka baik-baik saja karena tidak merasa sakit," lanjut Melanie.
Padahal dalam kondisi berlubang, gigi tidak akan merasa sakit. Rasa sakit akan datang saat lubang tersebut sampai ke syaraf gigi sehingga mengganggu proses pengunyahan, tidur, dan aktivitas anak.
Untuk mengatasi timbulnya lubang pada gigi, harusnya sejak dini orang tua membawa anak mereka ke dokter gigi. Dengan ke dokter gigi secara teratur enam bulan sekali, maka kondisi gigi dapat terpantau dengan baik.
Kebiasaan pergi ke dokter gigi sejak dini inilah, yang tidak dilakukan masyarakat. Hal itu diakui oleh, Katminah, yang mengantar anaknya Ferdi (5) untuk memeriksakan gigi dalam acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional.
Kesempatan itu merupakan kali pertama bagi anaknya memeriksakan gigi. Sebelumnya Ferdi tidak pernah mau memeriksakan giginya ke dokter. "Baru sampai puskesmas udah takut," lanjut Katminah.
Kali ini keberanian Ferdi muncul, karena datang bersama teman-temannya. Katminah berharap di lain kesempatan anaknya mau diajak ke dokter, sehingga kesehatan giginya dapat terpantau.