Tuesday, February 14, 2012

Gigi Berlubang, Jangan Naik Pesawat Terbang


KOMPAS.com - Bila Lebaran nanti Anda berencana mudik dengan pesawat terbang, sebaiknya periksa dulu apakah ada lubang di antara deretan gigi. Pasalnya, sakit yang datang akibat karies bisa berlipat ganda saat kita naik pesawat terbang.

Menurut penjelasan drg.Ratu Mirah Afifah GCCLindent, MDSc, staf pengajar dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, ujung-ujung saraf di dentin yang terdapat di bawah lapisan email gigi yang terbuka akan lebih sensitif terhadap perubahan suhu atau ketinggian.

"Dentin memiliki saluran-saluran kecil yang berhubungan dengan saraf. Bila ada rangsangan, baik suhu atau ketinggian, saraf akan terangsang dan menimbulkan sakit," papar dokter Ratu.
Rasa sakit juga bisa timbul bila gigi mati dan terjadi infeksi. "Gigi yang mati dan terkena tekanan akan menimbulkan gas. Bila gasnya mendesak keluar, rasanya sakit sekali. Persis seperti nanah dalam bisul," katanya.

Karena alasan itulah, pilot dan seluruh kru pesawat wajib memiliki gigi yang sehat dan tidak berlubang. Para calon penumpang pesawat juga disarankan untuk menambal giginya sebelum bepergian dengan pesawat.

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Dokter Gigi Indonesia, drg.Zaura Rini, MPS, angka karies gigi di Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan negara berkembang lainnya. "Kalimantan merupakan pulau dengan tingkat karies gigi tertinggi. Tak heran bila jarang ada taruna Angkatan Udara dari sana," ujarnya dalam acara Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia di Jakarta (11/9).

Tingginya prevalensi dan keparahan karies gigi di Indonesia, menurut Rini disebabkan karena masyarakat masih menganggap remeh masalah kesehatan gigi. Di sisi lain, banyak orang yang belum sadar untuk berobat sebelum karies bertumpuk pada giginya.

0 comments:

Post a Comment